Bioma

Bioma
Hutan Tropis :
Ø Letaknya didaerah tropis, garis lintang 23,5 derajat Lintang Utara sampai 23,5 derajat Lintang Selatan.
Ø Dapat dijumpai: Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, India Barat, Indonesia, Malaysia, Asia Tenggara, dan Australia Timur.
Ø Temperatur dan Intensitas cahaya didaerah itu cukup tinggi.
Ø Curah hujan yaitu 2000-2250 mm per-tahun
Ø Temperaturnya adalah 25 Derajat
Ø Kelembapan Rata-rata adalah 80%
Ø Ciri-ciri pohon yang hidup di hutan tropis adalah memiliki ketinggian 20-40 meter, cabang-cabangnya berdaun lebat dan rapat, serta membentuk suatu tundung canopy.
Ø Intensitas cahayanya 1%

Hutan Gugur :
Ø Letaknya didaerah iklim sedang
Ø Saat musim panas subur dan saat musim dingin menggugurkan daunnya.
Ø daerah persebarannya adalah Negara Cile, Asia Timur, Eropa Barat, Amerika Serikat bagian timur.
Ø Vegetasinya didominasi pohon berdaun lebar. contohnya elm, vak, maple, dan beech
Ø Curah hujan tidak merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm tiap tahunnya.
Ø Memiliki empat musim yaitu, musim panas, gugur, dingin, dan semi.

Hutan Taiga :
Ø Didominasi oleh pepohonan yang berdaun jarum, seperti pinus
Ø Nama lainnya hutan borealis, hutan subartik, atau hutan coniferas.
Ø Letaknya didaerah subtropics dan daerah kutub utara
Ø Persebarannya : Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada
Ø Suhunya antara -12 derajat sampai -10 derajat
Ø Curah hujan sekitar 400-750 mm per-tahun
Ø Musim dingin berlangsung sangat panjang dan musim panas sangat pendek
Ø Saat musim dingin air tanah menjadi es hingga kedalaman 2 meter
Ø Pohon-pohon yang terdapat: pohon pinus, spirce, alder, brich, dan juniper.

Padang Rumput :
Ø Tanaman Kosmopolitan ( bisa hidup dimana saja)]
Ø Letaknya dari daerah tropis sampai sedang
Ø Negara persebarannya : Hongaria, Rusia Selatan, Asia, Amerika Selatan, dan Australia.
Ø Faktor pengaruhnya : Suhu dan curah hujan yang bervariasi
Ø Musim kemarau/panas suhu udara sekitar 19 derajat sampai 30 derajat Celcius
Ø Musim Dingin/Hujan suhu udara sekitar 12-20 derajat Celcius
Ø Curah hujan rata-rata 200-1000 mm per-tahunnya
Ø Jenis rumput curah hujan tinggi: Bluestem dan Indian Grasses dapat memiliki ketinggian 3 meter
Ø Jenis rumput yang curah hujannya rendah : grama dan buffalo grasses

D.1. Savana ( padang rumput iklim tropis)
Ø Ditumbuhi oleh pohon-pohon kecil jenis Xerofit
Ø Persebarannya : Afrika(Madagaskar Tengah, Sudan, dan Zaire), Amerika Tengah, Amerika Selatan, India, Asia, serta Australia tengah dan utara. serta di NTT

D.2. Stepa
Ø Beriklim Sedang (praire)
Ø Persebarannya : Eropa timur, Amerika Utara, Asia Barat, dan Afrika.

Gurun
Ø Terdapat diseluruh benua pada daerah yang mengalami musim kemarau yang panjang
Ø Curah hujan tidak lebih dari 250 mm per-tahunnya
Ø Pada siang hari suhunya 45 derajat Celcius dan pada malam hari suhunya 0 derajat Celcius
Ø Tumbuhan dibioma ini berdaun kecil, bahkan ada yang tidak berdaun
Ø tumbuhannya memiliki spons yang berfungsi menyimpan cadangan air. contohnya adalah Kaktus

Tundra = Tanpa Pohon
Ø Terdapat diwilayah Artik
Ø Persebarannya : Amerika utara, pulau-pulau kecil dekat antartika, dan puncak-puncak gunung tinggi yang terdapat di wilayah iklim tropis.
Ø suhunya adalah -57 derajat Celcius dan pada musimpanas suhu maksimum 15 derajat Celcius
Ø Curah Hujan kurang dari 250mm per-tahun
Ø Tumbuhannya hanya berupa semak dan didominasi oleh lumut.
Ø Tundra disebut cold desert karena vegetasinya mirip dengan bioma gurun
Ø Tumbuhannya bewarna mencolok dan masa pertumbuhannya pendek, yaitu 30-120 hari per-tahun.
Ø Pada musim panas daerah tundra dipenuhi dengan bunga yang bewarna mencolok sehingga tampak indah.

Persebaran FLORA & FAUNA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP

1. Faktor Peristiwa Glasial-Interglasial (Geologi)

Zaman es adalah suatu waktu di mana suhu iklim bumi turun menyebabkan peningkatan jumlah pembentukan es di kutub dan gletser gunung.

Definisi

Zaman es adalah waktu suhu menurun dalam jangka masa yang lama dalam iklim bumi, menyebabkan peningkatan dalam keluasan es di kawasan kutub dan gletser gunung. Secara geologis, zaman es sering digunakan untuk merujuk kepada waktu lapisan es di belahan bumi utara dan selatan; dengan denifisi ini kita masih dalam zaman es. Secara awam, dan untuk waktu 4 juta tahun kebelakangan, definisi zaman es digunakan untuk merujuk kepada waktu yang lebih dingin dengan tutupan es yang luas di seluruh benua Amerika Utara dan Eropa.

Penyebab terjadinya zaman es salah satunya adalah akibat terjadinya proses pendinginan aerosol yang sering menimpa planet bumi. Letusan gunung Krakatau adalah salah satu contohnya dalam skala kecil sedangkan salah satu teori kepunahan dinosaurus (tumbukan Chicxulub) adalah salah satu contoh skala besar.

Zaman Es Terakhir

Dari segi pandang sudut di atas, zaman es terakhir dimulai sekitar 20.000 tahun yang lalu dan berakhir kira-kira 10.000 tahun lalu atau pada awal kala Holocene (akhir Pleistocene). Proses pelelehan es di zaman ini berlangsung relatif lama dan beberapa ahli membuktikan proses ini berakhir sekitar 6.000 tahun yang lalu.

Zaman Es di Nusantara

Ketika zaman es, pemukaan air laut jauh lebih rendah daripada sekarang, karena banyak air yang membeku di daerah kutub. Kala itu Laut China Selatan kering, sehingga kepulauan Nusantara barat tergabung dengan daratan Asia Tenggara. Sementara itu pulau Papua juga tergabung dengan benua Australia. Setelah peristiwa pelelehan es tersebut, gelombang migrasi manusia ke Nusantara mulai terjadi.

Dari teori ini pun kami berpendapat bahwa sebenarnya ada sejumlah mahluk hidup yang sejenis yang tinggal pada satu tempat yang sama pada jaman es. Saat es mencair dan daratan terpencar dan didukung peristiwa – peristiwa alam lainnya, kami berpendapat bahwa flora atau fauna yang bersatu tadi menjadi terpisah di daerah yang berbeda, contonya kemiripan pada gajah Sumatera dan Gajah di Thailand, karena meletusnya Gunung Krakatau, gajah itu pun terpencar.

Ini juga dibuktikan dengan wilayah Indonesia yang menjadi tiga bagian berdasarkan jenis hewannya, barat, peralihan, dan timur. Dimana, pada setiap bagian memiliki hewan-hewan dengan ciri-ciri yang khusus terutama pada bagian fisiknya.

Keanekaragaman dan perbedaan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh keadaan alam, gerakan hewan dan rintangan alam. Fauna atau dunia hewan di Indonesia digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan pengelompokan oleh Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber. Secara ringkas tiga kelompok fauna di Indonesia adalah ebagai berikut :

  • Fauna tipe Asiatis, menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makasar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti gajah, harimau, badak, beruang, orang utan.

  • Fauna tipe Australis, menempati bagian timur Indonesia, meliputi Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti kangguru, burung kasuari, cendrawasih, kakaktua.

  • Fauna Peralihan dan asli, terdapat di bagian tengah Indonesia, meliputi Sulawesi dan daerah Nusa Tenggara. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti kera, kuskus, babi rusa, anoa dan burung maleo.


2) Perbedaan Suhu

a. Iklim (klimatik) Iklim berpengaruh besar terhadap kehidupan. Unsur-unsur iklim sebagai berikut:

1. Suhu

Kodisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya, serta batas suhu maksimum dan minimum untuk tumbuh yang dinamakan tolerensi spesies terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan sebagainya. Penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan nama-nama wilayah berdasarkan lintang buminya, seperti vegetasi hutan tropik, vegetasi lintang sedang, dan sebagainya.

2. Kelembaban udara

Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab bahkan ada yang dapat hidup di daerah yang sangat basah.Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Xerophyta (Xerofit), yaitu tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah, misalnya kaktus.

b. Mesophyta (Mesofit), yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.

c. Hygrophyta (Higrofit), yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air

d. Tropophyta (Tropofit), yaitu jenis tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik. Kaktus Anggrek Lotus Cendawan/jamur

3. Angin Angin sangat membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang penyebaran benihnya dilakukan oleh angin. Contohnya, ilalang atau sejenis rumput-rumputan.

4. Curah hujan Untuk memenuhi kebutuhan akan air, tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter yang khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu, karena tunbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan bagi hewan. Misalnya, di daerah padanh rumput akan terdapat hewan khas seperti kijang, biri-biri, dan sapi, sedangkan hewan pemangsanya adalah singa dan harimau.

3) Edafik

Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi pertumbuhan flora di dunia. Kadar kimiawi berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap sirkulasi udara di dalam tanah sehingga memungkinkan akar tanaman dapat bernafas dengan baik. Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah. Komposisi tanah umumnya terdiri dari bahan mineral anorganik (70%-90%), bahan organik (1%-15%), udara dan air (0-9%). Hal-hal di atas menunjukkan betapa pentingnya faktor tanah bagi pertumbuhan tanaman. Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah. Contohnya di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena tanahnya yang kurang subur. Perhatikan hutan di daerah yang subur di pegunungan dengan hutan di daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur atau tanah liat. Apakah ada perbedaan keanekaragaman tanamannya?


Gambar 1.4. Tanaman di daerah rawa ini tidak subur karena
mineral sukar men
yerap melalui lumpur.

Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk berpindah tempat.

4) Aktifitas Manusia

Aktifitas manusia yang merusak alam membuat banyak flora dan fauna kehilangan habitatnya. Mereka mencari tempat yang aman untuk melanjutkan hidupnya. Dengan demikian, hal ini pun mempengaruhi persebaran flora fauna di sejumlah tempat.

5) Seleksi Alam

Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya.

Contoh seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah terjadinya revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Pada saat sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas dari asap industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam menurun karena tidak dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya.

Kesimpulan

Kami menarik kesimpulan bahwa persebaran flora dan fauna disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut baik dari alam maupun tindakan yang disengaja oleh manusia.